Lakukan Hal Ini agar Tetap Fit di Bawah Cuaca Panas Ekstrem

Sabtu, 26 Oktober 2019 - 05:35 WIB
Lakukan Hal Ini agar Tetap Fit di Bawah Cuaca Panas Ekstrem
Lakukan Hal Ini agar Tetap Fit di Bawah Cuaca Panas Ekstrem
A A A
JAKARTA - Cuaca panas akhir-akhir ini terasa sangat menyengat, bahkan beberapa waktu lalu cuaca di Jakarta sempat menyentuh angka 38 derajat celcius. Di sejumlah daerah Indonesia lainnya pun demikian, sementara cuaca panas ini disebabkan posisi matahari dan minimnya awan yang menghalangi sinar matahari.

Kondisi seperti ini sangat perlu diwaspadai, terutama bagi pekerja yang banyak menghabiskan waktu di luar ruangan. Karena bisa saja menimbulkan heatstroke atau kehilangan kesadaran secara tiba-tiba akibat terlalu panasnya suhu udara.

Sesditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Achmad Yurianto mengatakan, dalam kondisi cuaca panas, sangat penting untuk tetap terhidrasi dengan baik. "Yang penting adalah Kebutuhan air, tidak harus air mineral, kuah makanan pun air. Berapapun apapun jenisnya, kemudian apapun rasanya jika sudah diminum masuk ke pembuluh darah, itu sudah sudah menjadi air yang murni bagi tubuh," ucap dr Achmad di Kemenkes, Jakarta, Jumat (25/10).

Yang perlu dilakukan selanjutnya adalah batasi terpapar langsung sinar matahari dan jangan terlalu lama. Selain itu, gunakan pakaian yang tidak menghambat sirkulasi udara pada tubuh, gunakan pakaian longgar, bahan yang menyerap keringat, dan tidak panas.

"Aktivitas juga kalau bisa dilakukan di dalam gedung, kalau harus di luar ruangan pakai payung, topi, batasi dan lindungi. Tidak usah panik, asal selalu ingat minum dan batasi paparan sinar matahari," terang dr Achmad.

Menurutnya, hal tersebutlah harus dipahami betul karena sebetulnya suhu yang ada sekarang ini bukan suatu yang luar biasa di dalam sistem fisiologi tubuh kita."Yang paling sering adalah dehidrasi ringan yang tidak teridentifikasi, sebenarnya sangat sederhana, kulit kita tidak didesain kering, karena kulit yang sudah kering sekali itu tanda-tanda kurang minum," paparnya.
DIa menuturkan bahwa beberapa upaya juga sudah dilakukan agar masyarakat teredukasi pentingnya hidrasi salah satunya adalah memasang indikator warna urine di toilet.

"Bukan berarti dengan cuaca panas ini berarti kita tidak melakukan rutinitas, secara spesifik memang kita pun belum punya kasus heatstroke, karena kejadiannya tidak tiba-tiba, diawali dengan dehidrasi yang dibiarkan lalu akan menyebabkan heat stroke," ujar dr Achmad.

Perlu diketahui, heatstroke dapat diawali juga dengan kelelahan panas, mulai tidak fokus, kesadaran tidak penuh atau turun. "Dan pada saat sudah heatstroke maka kesadarannya bukan turun tapi berubah, dehidrasi ringan juga akan sangat rawan bagi orang yang dari awal sudah memiliki penyakit," pungkas dr Achmad.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5150 seconds (0.1#10.140)